1.
Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan bisa berjalan lambat, yaitu melalui
beberapa tahapan. Seperti halnya rangkaian perubahan kecil yang saling
mengikuti dengan lambat. Hal ini sering disebut dengan evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi dengan
sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Namun ada pula perubahan yang
cepat terjadi, seperti pada revolusi yang segalanya bisa berubah
dengan seketika. Contohnya Revolusi Industri di Inggris, dimana
perubahan-perubahan terjadi dari tahap produksi tanpa mesin menuju ke tahap
produksi menggunakan mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat, karena mengubah
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, hubungan
antara buruh dengan majikan dan seterusnya. Suatu revolusi dapat berlangsung
dengan didahului oleh suatu pemberontakan (revolt,
rebellion) yang kemudian menjelma menjadi revolusi. Misalnya, pemberontakan para petani di Banten pada tahun
1888 yang didahului dengan suatu kekerasan, sebelum menjadi revolusi yang
mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto,
dalam kajian Sosiologi syarat-syarat terjadinya suatu revolusi, antara lain:
a)
Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu
perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan,
dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan
tersebut.
b)
Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang
yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
c)
Pemimpin yang dapat menampung
keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa
tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.
d)
Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu
tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya
konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Di samping itu diperlukan juga suatu
tujuan yang abstrak, misalnya perumusan suatu ideologi tertentu
e)
Harus ada “momentum”, yaitu saat di mana segala
keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan. Apabila
“momentum” keliru, maka revolusi dapat gagal.
2.
Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan-perubahan
kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial
yang tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat. Contoh: mode pakaian yang
selalu mengalami perubahan, tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat
secara keseluruhan. Hal ini karena mode pakaian tidak mengakibatkan
perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Sebaliknya, perubahan besar
akan berpengaruh pada berbagai lembaga kemasyarakatan. Contoh: proses
industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat agraris merupakan perubahan
yang akan membawa pengaruh besar pada masyarakat karena akan mempengaruhi
hubungan kerja, sistem kepemilikan tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi
masyarakat, dan seterusnya
3.
Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau perubahan yang
direncanakan (planned change) dan
perubahan yang tidak dikehendaki (unintended
change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change).
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan
merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih
dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.
Pihak yang ingin mengadakan perubahan disebut dengan agent of change, yaitu bisa terjelma pada seseorang atau sekelompok
orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Sedangkan perubahan sosial yang tidak
dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat
dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan
masyarakat. Hanya saja apabila perubahan yang tidak dikehendaki tersebut
berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, maka perubahan
tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang demikian besarnya terhadap
perubahan-perubahan yang dikehendaki. Namun bisa jadi dalam kehidupan
masyarakat, justru perubahan yang tidak dikehendaki sangat diharapkan dan
diterima oleh masyarakat. Demikian pula sebaliknya.